Reformasirakyatindonesia.com - Badan Seismologi Jepang telah merilis prediksi mengejutkan tentang kemungkinan terjadinya gempa bumi dahsyat dengan kekuatan mencapai magnitudo 9,0 yang diperkirakan dapat melanda negara tersebut dalam kurun waktu 30 tahun ke depan. Gempa ini berpotensi mengancam ribuan hingga jutaan nyawa dan diperkirakan dapat menimbulkan kerusakan yang sangat besar pada infrastruktur negara. Menurut laporan yang dipublikasikan oleh News Week pada 2 April 2025, ada kemungkinan sebesar 70-80 persen bahwa bencana ini akan terjadi dalam tiga dekade mendatang.
Jepang, yang terletak di kawasan rawan gempa akibat posisinya di sabuk seismik sirkum-Pasifik atau yang dikenal sebagai "Cincin Api", sudah menjadi rumah bagi sebagian besar gempa terbesar yang tercatat dalam sejarah dunia. Negara kepulauan ini, yang terdiri dari empat pulau utama dan sejumlah pulau kecil lainnya, berada di atas lima lempeng tektonik utama yang bergerak perlahan, menyebabkan aktivitas seismik yang intensif dan gempa yang terjadi di sepanjang batas-batas lempeng tersebut.
Laporan terbaru yang disusun oleh tim ahli gempa Jepang menunjukkan potensi terjadinya gempa besar dengan kekuatan magnitudo 8-9 di daerah Palung Nankai, yang terletak di lepas pantai selatan Jepang. Area ini, sepanjang 900 kilometer, berada di perbatasan tiga lempeng tektonik: Lempeng Amur, Okhotsk, dan Laut Filipina. Akumulasi tekanan tektonik di wilayah ini dapat menyebabkan gempa besar yang diperkirakan terjadi sekali dalam 100 hingga 150 tahun, dengan dampak yang sangat dahsyat bagi negara tersebut.
Menurut prediksi, gempa besar ini dapat menyebabkan lebih dari 298.000 korban jiwa akibat guncangan dahsyat dan sekitar 215.000 korban jiwa akibat tsunami susulan yang berpotensi melanda wilayah pesisir Jepang. Laporan lebih lanjut mengungkapkan bahwa sekitar 1,23 juta warga Jepang kemungkinan besar akan mengungsi, yang setara dengan 10 persen dari total populasi negara tersebut. Kerusakan ekonomi yang ditimbulkan diperkirakan mencapai 270,3 triliun yen, atau sekitar Rp 30 kuadriliun, yang hampir separuh dari total produk domestik bruto Jepang.
Sebagai salah satu negara dengan risiko gempa terbesar di dunia, Jepang telah lama berinvestasi dalam sistem peringatan dini dan infrastruktur yang tahan terhadap bencana. Namun, dengan prediksi bencana besar yang semakin mendekat, pemerintah Jepang terus memperkuat langkah-langkah mitigasi, termasuk pemetaan wilayah berisiko tinggi dan penyusunan rencana evakuasi cepat, terutama terkait potensi tsunami. Para pejabat negara juga menekankan pentingnya persiapan yang lebih matang untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana yang lebih besar, dengan memperhatikan aspek kesiapan pada malam hari atau musim dingin yang berisiko lebih tinggi.
Sementara itu, pemerintah Jepang terus memperingatkan warga untuk waspada dan mempersiapkan diri, dengan harapan dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh bencana gempa dan tsunami tersebut. Mengingat sejarah panjang Jepang sebagai negara yang rawan gempa, upaya mitigasi yang efektif dan kesiapsiagaan masyarakat akan sangat penting untuk mengurangi potensi kerugian yang terjadi jika gempa dahsyat ini benar-benar terjadi.
Red.
Posting Komentar untuk "Pemerintah Jepang Antisipasi Gempa M 9,0 dengan Langkah Mitigasi Segera"