Kongres AS Siap Ajukan Pemakzulan Trump dalam 30 Hari Mendatang

Kongres AS Siap Ajukan Pemakzulan Trump dalam 30 Hari Mendatang

Reformasirakyatindonesia.com - Anggota Kongres Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Al Green, mengungkapkan rencananya untuk mengajukan pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump dalam waktu 30 hari. Green berpendapat bahwa Trump tidak pantas menjabat sebagai presiden, dan ia bertekad untuk membawa naskah pemakzulan kepada Senat. Dalam sebuah orasi di Washington, D.C., pada Sabtu, Green menggambarkan Trump sebagai sosok yang sangat kuat, menyamakan dirinya dengan Goliat dalam kisah Alkitab. Menurutnya, meskipun Trump mengendalikan banyak aspek pemerintahan, seperti militer, Departemen Kehakiman, dan Partai Republik, selalu ada harapan untuk melawan sosok seperti itu, layaknya kisah Daud dan Goliat.

Green menyatakan, "Saya ingin Anda tahu, Tuan Presiden, bahwa Daud ini akan mengajukan pasal-pasal pemakzulan terhadap Anda dalam 30 hari ke depan." Ia menegaskan bahwa meskipun Trump memiliki kekuatan yang sangat besar, ia akan terus berjuang untuk mendorong pemakzulan tersebut. Green juga menekankan komitmennya untuk mengejar proses pemakzulan ini, meskipun ia menyadari tantangan besar yang ada di hadapannya.

Meskipun ini bukan kali pertama Green mencoba memakzulkan Trump, langkah ini kembali ia ambil setelah usaha serupa sebelumnya gagal. Sebelumnya, Green sudah tiga kali mengajukan pemakzulan terhadap Trump selama masa jabatan pertama Trump antara 2016 hingga 2020. Namun, semua upaya tersebut berakhir dengan kegagalan. Namun, Green tetap menunjukkan tekadnya untuk melanjutkan perjuangan ini dan menuntut pertanggungjawaban dari Presiden Trump.

Pada saat yang sama, ribuan orang di berbagai kota di Amerika Serikat turut menggelar aksi protes terhadap Trump dan kebijakan populisnya yang terkenal dengan slogan “Make America Great Again.” Demonstrasi ini mencerminkan ketidakpuasan sejumlah kalangan terhadap berbagai kebijakan kontroversial yang dikeluarkan oleh Trump, serta menuntut perubahan dalam kepemimpinan negara. Pengunjuk rasa membawa poster-poster bertuliskan “Hands Off!” sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan-kebijakan Trump yang dianggap merugikan banyak pihak.

Aksi protes ini semakin memperlihatkan perpecahan yang semakin dalam di Amerika Serikat, dengan kelompok yang mendukung Trump dan yang menentangnya saling bertentangan. Di tengah situasi politik yang semakin panas ini, rencana Green untuk mengajukan pemakzulan kembali mengundang perhatian publik, mengingat kondisi politik yang sudah sangat terpolarisasi di negara tersebut. 

Red.

 

Berbagi :