Polemik Mengenai keaslian Ijazah dan Skripsi Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi)

Reformasirakyatindonesia.com - mengenai keaslian ijazah dan skripsi Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali mencuat setelah sejumlah pihak mempertanyakan dokumen akademik beliau. Isu ini sebelumnya pernah dibahas pada Oktober 2022, dan kini kembali menjadi perhatian publik.

Universitas Gadjah Mada (UGM) telah memberikan klarifikasi resmi terkait hal ini. Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, menegaskan bahwa Jokowi adalah alumni Program Studi S1 Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 dan dinyatakan lulus pada tahun 1985. Dokumen kelulusan yang dimiliki UGM mendukung keaslian ijazah tersebut. citeturn0search0

Terkait dengan skripsi, UGM menjelaskan bahwa pada masa itu, banyak mahasiswa yang menggunakan mesin ketik untuk menulis isi skripsi, meskipun sampul dan lembar pengesahan dapat dicetak di percetakan. Hal ini dianggap wajar mengingat keterbatasan akses terhadap komputer pribadi pada era tersebut. citeturn0search2

Sementara itu, Frono, teman seangkatan Jokowi, mengungkapkan bahwa mereka bersama-sama masuk kuliah pada tahun 1980 dan lulus pada tahun 1985. Frono juga menunjukkan bahwa tampilan ijazahnya serupa dengan milik Jokowi, dengan perbedaan hanya pada nomor kelulusan. Ia menambahkan bahwa pembuatan skripsi pada masa itu umumnya menggunakan mesin ketik, dan sampul serta lembar pengesahan sering dicetak di percetakan.

UGM menegaskan bahwa klarifikasi ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab institusi untuk memberikan informasi yang akurat kepada publik dan menghindari spekulasi yang tidak berdasar.

Meskipun demikian, beberapa pihak masih mempertanyakan keaslian dokumen tersebut. UGM menyatakan siap memberikan penjelasan lebih lanjut jika diperlukan, termasuk melalui jalur hukum jika ada pihak yang mengajukan permohonan resmi.

Sebagai informasi tambahan, sebelumnya pada tahun 2022, seorang warga Blora, Bambang Tri Mulyono, menggugat Jokowi terkait dugaan kepemilikan ijazah palsu untuk jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA. Namun, gugatan tersebut tidak melibatkan UGM dan lebih fokus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.

UGM berharap klarifikasi ini dapat menjawab keraguan publik dan menegaskan bahwa Jokowi adalah alumni yang sah dari institusi tersebut.

Red.