Pembukaan Taman 24 Jam di Jakarta: Solusi Ruang Publik atau Tantangan Baru?


 Reformasirakyatindonesia.com - Jakarta | Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membuka sejumlah taman kota selama 24 jam, sebagai bagian dari upaya memperluas akses warga terhadap ruang terbuka hijau. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menyebut kebijakan ini akan diterapkan di beberapa taman ikonik seperti Taman Lapangan Banteng, Tebet Eco Park, hingga Taman Literasi Martha Tiahahu.

Langkah ini tentu menuai berbagai tanggapan dari masyarakat. Di satu sisi, kebijakan ini dianggap sebagai bentuk keberpihakan terhadap warga yang membutuhkan ruang rekreasi pada malam hari. Di sisi lain, muncul pula kekhawatiran terkait keamanan dan potensi penyalahgunaan ruang publik di malam hari. Beberapa hal yang harus menjadi perhatian buat pemerintah : 

Akses Ruang Terbuka Lebih Luas
Warga Jakarta yang sibuk bekerja sepanjang hari bisa tetap menikmati taman di malam hari. Ini memberi ruang bagi kegiatan seperti olahraga malam, piknik keluarga, atau sekadar bersantai.

Peluang Ekonomi bagi UMKM

Dengan adanya pengunjung malam hari, pelaku usaha kecil bisa menjajakan makanan dan minuman di sekitar taman, membuka potensi ekonomi baru. Mvembuka kesempatan bagi pelaku UMKM, terutama yang bergerak di bidang kuliner dan barang kreatif, untuk menjual produk mereka pada jam-jam yang sebelumnya tidak tersedia. Misalnya, pedagang makanan, minuman, atau merchandise bisa memanfaatkan taman sebagai tempat berjualan, sehingga meningkatkan omset mereka.

Menghidupkan Kota di Malam Hari

Aktivitas malam hari yang positif bisa menjadi solusi mengurangi area yang gelap dan sepi, sekaligus mendorong budaya nongkrong yang sehat.

Menarik Wisatawan dan Pengunjung Eksternal
Ruang Ekspresi dan SosialisasiTaman bisa jadi panggung komunitas: pertunjukan seni, diskusi publik, atau kegiatan budaya lain bisa hidup 24 jam. Menarik Wisatawan dan Pengunjung Eksternal
Selain warga Jakarta, pembukaan taman ini juga bisa menarik wisatawan domestik atau bahkan mancanegara yang tertarik dengan kehidupan malam kota Jakarta. Ini membuka peluang bagi UMKM untuk memperkenalkan produk atau jasa mereka ke pasar yang lebih luas.

Keamanan dan Kriminalitas
Malam hari lebih rawan kejahatan. Tanpa pengawasan yang ketat, taman bisa menjadi tempat rawan tindakan kriminal atau penyalahgunaan.

Biaya Operasional Tambahan

Perlu biaya lebih untuk penerangan, penjaga keamanan, dan kebersihan yang bekerja shift malam.

Potensi Polusi Suara dan Sampah
Jika tidak dikelola dengan baik, aktivitas malam bisa menimbulkan gangguan bagi warga sekitar, serta meningkatkan volume sampah.

Risiko Penyalahgunaan Ruang Publik
Taman bisa digunakan untuk hal-hal negatif jika tidak diawasi, seperti balapan liar, nongkrong bebas, atau peredaran zat terlarang.

Dampak dibukanya Taman 24 jam bagi Gen Z

Akses Rekreasi dan Hiburan
Gen Z, yang sering mencari tempat untuk bersosialisasi dan bersantai setelah jam sekolah atau kuliah, bisa sangat diuntungkan dengan adanya taman yang buka 24 jam. Ini memberi mereka tempat untuk berkumpul, berolahraga, atau sekadar menikmati waktu luang dengan teman-teman, terutama di malam hari.

Tempat Kreativitas dan Ekspresi
Gen Z dikenal dengan kreativitas tinggi dan minat pada kegiatan sosial. Taman yang buka 24 jam bisa menjadi tempat bagi mereka untuk berkolaborasi, memamerkan karya seni, melakukan pertunjukan musik atau teater, serta menyelenggarakan acara komunitas.

Ruang untuk Aktivitas Sehat
Aktivitas fisik seperti olahraga atau joging malam bisa lebih mudah diakses, membantu Gen Z menjaga kebugaran meski dengan rutinitas yang padat. Taman menjadi tempat yang lebih aman dan nyaman untuk berolahraga, terutama dengan adanya fasilitas penerangan dan pengawasan.

Penyalahgunaan dan Tantangan Sosial
Namun, ada sisi negatif yang perlu diperhatikan. Gen Z, sebagai kelompok yang aktif di dunia maya, bisa saja terlibat dalam kegiatan negatif jika tidak ada pengawasan yang cukup. Misalnya, penggunaan taman untuk pertemuan yang berisiko atau gangguan sosial. Keamanan dan pengelolaan taman yang baik sangat penting agar tidak terjadi penyalahgunaan.

Red


Posting Komentar untuk "Pembukaan Taman 24 Jam di Jakarta: Solusi Ruang Publik atau Tantangan Baru?"