Perjalanan Team touring Slow Respond "Perjalanan Penuh Kenangan dan Tantangan"

Reformasirakyatindonesia.com - Bogor , Jumat, (6 / 6 / 2025), kota penuh keindahan dan mempesona.

Awal Perjalanan yang Dinanti

Dengan semangat kebersamaan dan antusiasme tinggi, “Team Touring Slow Respon” memulai petualangan seru yang dirancang untuk mempererat tali persaudaraan. Touring ini bukan hanya soal destinasi, tapi tentang nilai kekeluargaan yang dibangun sepanjang perjalanan.

Komposisi Tim

       Rombongan ini terdiri dari lima pasangan luar biasa:
       Pdt. Sabar Sidauruk dan Istri
       Tomistak dan Istri
       Barianto N dan Istri
       Nurdin dan Istri
       Br. Sihombing dan Suami

Kelima pasangan ini membawa semangat dan karakter unik masing-masing yang menjadikan tim terasa hangat dan solid.

Tujuan dan Makna Touring

Mengusung nama “Slow Respon” sebagai identitas penuh canda dan makna, perjalanan ini adalah simbol kebersamaan yang tidak terburu-buru, namun pasti. Setiap momen menjadi ruang untuk refleksi, tawa, dan syukur.

Destinasi Pertama: Pemandian Air Panas Cipanas Lembah Daun

Perhentian pertama membawa rombongan ke pemandian air panas Cipanas Lembah Daun. Air hangat alami dan suasana tenang menjadi awal yang menyegarkan, memulihkan tenaga dan membangkitkan semangat untuk petualangan selanjutnya.

Kehangatan dan Relaksasi

Di tengah udara sejuk pegunungan, para peserta menikmati kolam pemandian sambil berbincang santai. Kebersamaan ini terasa begitu hangat, menghapus lelah dan menguatkan ikatan kekeluargaan di antara anggota tim.

Puncak, Destinasi Ke-2

Rute selanjutnya membawa tim ke Puncak. Jalan berliku dan udara segar menjadi tantangan yang menyenangkan. Panorama hijau dan kabut tipis menyambut mereka dengan ketenangan dan kesejukan khas dataran tinggi.

Menikmati Alam Puncak

Di Puncak, kegiatan diisi dengan rehat santai, ngopi bersama, hingga berfoto ria. Tawa dan cerita lama mengalir begitu saja, menciptakan suasana kekeluargaan yang kental di tengah pemandangan indah.

Curug Cilember: Petualangan Sesungguhnya

Perjalanan dilanjutkan menuju Curug Cilember. Air terjun yang memesona ini menghadirkan tantangan baru, dengan medan yang menguji fisik dan kekompakan. Namun, kerja sama membuat semua terasa ringan.

Tantangan dan Keindahan Alam

Meski harus berjalan kaki menelusuri hutan dan jalur berbatu, semangat tidak pernah surut. Setibanya di lokasi, suara gemuruh air dan pemandangan hijau menjadi hadiah luar biasa untuk seluruh perjuangan.

Momen Berharga di Curug

Air terjun Curug Cilember menjadi latar sempurna untuk dokumentasi. Tawa lepas, cipratan air, dan pelukan antar pasangan menjadi kenangan manis yang akan selalu diingat dan diceritakan di kemudian hari.

Destinasi Penutup: Sentul City Hambalang

Sebagai penutup, tim mengunjungi Sentul City Hambalang. Perpaduan nuansa modern dan alam perbukitan memberikan penyeimbang setelah menjelajahi lokasi alam sebelumnya.

Menikmati Waktu untuk Refleksi

Di Sentul, sembari menyeruput kopi hangat dan menatap perbukitan dari kejauhan, setiap anggota tim merenungkan arti kebersamaan. Betapa berharganya perjalanan ini dalam membangun memori yang indah dan bermakna.

Kebersamaan Adalah Inti Perjalanan

Perjalanan ini membuktikan bahwa keindahan bukan hanya terletak pada tempat, tetapi pada orang-orang yang berjalan bersama. “Slow Respon” menjadi simbol bahwa perjalanan tak harus cepat, yang penting sampai bersama.

Rencana Selanjutnya

Melihat keberhasilan dan keseruan touring kali ini, tim mulai menyusun rencana destinasi berikutnya. Semangat untuk tetap terhubung, tertawa, dan berpetualang menjadi motivasi kuat untuk menjadikan touring sebagai agenda rutin.

Penutup dan Ucapan Terima Kasih

Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota “Team Touring Slow Respon” atas kekompakan, semangat, dan cinta yang dibawa dalam setiap langkah. Semoga perjalanan ini menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk menjadikan touring sebagai media mempererat hubungan dan merayakan hidup.

"Semoga senantiasa Tuhan Yesus memberikan yang terbaik dari setiap rencana kita ke depannya dan tetap solid", ujar pak Pdt. Sabar Sidauruk.

Reporter. BN