Kosmos 482 diluncurkan pada tahun 1972 sebagai bagian dari misi ke Venus, namun gagal keluar dari orbit Bumi akibat kerusakan pada sistem pendorong. Sejak itu, bagian dari wahana ini mengorbit Bumi secara perlahan dan terus mengalami peluruhan hingga akhirnya diperkirakan akan masuk kembali ke atmosfer. Dengan kecepatan tumbukan sekitar 242 km/jam, benda ini akan menghantam seperti meteor.
Wahana antariksa ini memiliki berat sekitar 495 kilogram dan lebar satu meter. Karena dirancang untuk bertahan dari kondisi ekstrem di atmosfer Venus, para pakar memperkirakan sebagian besar struktur pendaratnya dapat bertahan saat memasuki atmosfer Bumi. Namun parasut pelambatnya diperkirakan sudah tidak berfungsi setelah lebih dari 50 tahun di luar angkasa.
Menurut Marufin, area jatuhnya kemungkinan besar berada di antara garis lintang 52 derajat Lintang Utara hingga 52 derajat Lintang Selatan—yang mencakup wilayah Indonesia. Meski begitu, para ahli menyebut potensi kerusakan yang ditimbulkan sangat kecil, mengingat lebih dari 70% permukaan Bumi tertutup oleh air.
Pakar puing antariksa Eropa, Stijn Lemmens, menekankan bahwa kemungkinan seseorang terkena dampak dari puing-puing ini sangat kecil. “Jauh lebih mungkin memenangkan lotre daripada terkena dampak dari benda ini,” ujarnya. Kendati demikian, masyarakat diimbau tetap waspada sambil menunggu pengumuman resmi dari badan antariksa terkait.
Red.
Posting Komentar untuk "Pesawat Antariksa Kosmos 482 Berpotensi Menghantam Indonesia pada 10 Mei 2025"