Warga Gereja dan Masyarakat Diajak Ambil Bagian dalam Program Makan Bergizi Gratis

 

Reformasirakyatindonesia.com - Jakarta, 29 September 2025 – Gereja Bethel Indonesia (GBI) Cempaka Putih mengadakan sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang diselenggarakan Yayasan Indonesia Berdoa Sinergi.

Acara menghadirkan Dr. Ir. Tigor Pangaribuan, Deputi Sistem dan Tata Kelola MBG, serta tokoh-tokoh strategis: Darwin Darmawan (Sekjen PGI), Erles Rareral, S.H., M.H. (Advokat), Yohanes Handoyo Budhisedjati, S.H., CCP (Ketua FORMAS), dan Cecilia T.A. Sianawati, S.H. (Ketua Umum Yayasan Indonesia Berdoa Sinergi). Kehadiran mereka menegaskan kolaborasi antara pemerintah, gereja, dan masyarakat sipil.

MBG & SPPG: Pelayanan Sosial dan Nasionalisme

Dr. Tigor menjelaskan, MBG merupakan program strategis pemerintah yang menargetkan perbaikan gizi anak-anak, penurunan angka stunting, serta peningkatan kualitas belajar. Program ini juga membuka peluang ekonomi melalui SPPG atau Dapur Sehat MBG.

"Program ini bukan sekadar soal sosial, tetapi bagian dari pembangunan Indonesia yang sehat dan tangguh. Setiap warga yang ikut berperan, turut membangun bangsa,” ujar Dr. Tigor.

Darwin Darmawan, Sekjen PGI, menegaskan pentingnya peran gereja: "Gereja yang harus menjadi garam dan terang dunia. Kontribusi warga gereja dalam MBG adalah bentuk nyata pelayanan sosial sekaligus cinta tanah air.”

Erles Rareral, S.H., M.H., advokat yang hadir, menekankan profesionalisme dan integritas sebagai kunci keberhasilan program:

"Program ini besar dan strategis. Dukungan warga gereja akan optimal jika dijalankan secara transparan dan sesuai aturan hukum.”

Pelaksanaan MBG dan SPPG merujuk pada beberapa regulasi nasional:

UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang Strategi Percepatan Penurunan Stunting 

"Pengelola SPPG harus mengikuti aturan agar kegiatan aman, efektif, dan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat,” tegas Erles Rareral.

Program MBG mendapat alokasi Rp335 triliun dari APBN 2026. Melalui SPPG, warga gereja dan masyarakat dapat mengelola dapur sehat secara profesional, menyiapkan, dan mendistribusikan makanan bergizi.

Namun, risiko tetap ada: fisika, operasional, dan bisnis harus dikelola cermat agar program berjalan efektif.

Acara ini menekankan nilai kebangsaan, gotong royong, dan kolaborasi lintas sektor. Keterlibatan masyarakat adalah wujud nyata kontribusi pada bangsa dan masa depan generasi muda.

"Partisipasi masyarakat di MBG adalah wujud iman dan nasionalisme yang diterjemahkan menjadi pelayanan sosial, pendidikan, dan ekonomi. Dari sini, kita bukan hanya pengamat, tapi bagian solusi bangsa,” ujar Cecilia T.A. Sianawati, S.H.

Dengan membuka pintu bagi seluruh warga, MBG dan SPPG menjadi program nasional yang sehat, adil, dan memberi peluang nyata bagi masyarakat untuk berperan aktif membangun bangsa.

Red.

Posting Komentar untuk "Warga Gereja dan Masyarakat Diajak Ambil Bagian dalam Program Makan Bergizi Gratis"