Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Reformasirakyatindonesia.com - Jakarta, 

Masa Penjajahan Eropa

Sejak abad ke-16, bangsa Indonesia menjadi incaran bangsa-bangsa Eropa karena kekayaan rempah-rempah.

1511: Portugis menguasai Malaka, lalu menjajah Maluku.

1602: Belanda mendirikan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) yang kemudian memonopoli perdagangan dan menindas rakyat.

1799: VOC bubar, wilayah jajahannya diambil alih oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Selama ±350 tahun, rakyat Indonesia menderita akibat kerja paksa (rodi), tanam paksa (cultuurstelsel), pajak tinggi, dan penindasan.

Perlawanan muncul di berbagai daerah (Perang Diponegoro 1825–1830, Perang Padri, Perang Aceh, dll.), tetapi sebagian besar dapat ditumpas karena teknologi militer Belanda lebih modern.

Pendudukan Jepang (1942–1945)

Ketika Perang Dunia II berlangsung, Jepang berhasil mengusir Belanda.

8 Maret 1942: Belanda menyerah kepada Jepang di Kalijati, Subang.

Jepang menjanjikan kemerdekaan, tetapi kenyataannya rakyat diperas habis-habisan untuk kepentingan perang.

Rakyat dipaksa menjadi romusha (kerja paksa), bahan pangan disita, dan kebebasan dibatasi.

Namun Jepang juga memberikan celah bagi bangsa Indonesia untuk berorganisasi:

PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)

Heiho, Seinendan, PETA (Pembela Tanah Air) → menjadi cikal bakal militer Indonesia

BPUPKI (29 April 1945) → menyusun dasar negara dan rancangan UUD

PPKI (7 Agustus 1945) → menyiapkan kemerdekaan Indonesia

Proses Perumusan Dasar Negara

Dalam sidang BPUPKI, muncul gagasan tentang dasar negara:

29 Mei 1945 → Mr. Muhammad Yamin mengusulkan dasar negara (5 asas).

1 Juni 1945 → Ir. Soekarno menyampaikan gagasan Pancasila.

22 Juni 1945 → Panitia Sembilan merumuskan Piagam Jakarta, cikal bakal Pembukaan UUD 1945.

Kekalahan Jepang

Menjelang akhir Perang Dunia II, Jepang terdesak oleh Sekutu.

6 Agustus 1945: Bom atom dijatuhkan di Hiroshima.

9 Agustus 1945: Bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki.

15 Agustus 1945: Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Kekalahan Jepang menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.

Peristiwa Menjelang Proklamasi

Golongan tua (Soekarno, Hatta, Radjiman) ingin menunggu keputusan Jepang untuk menghindari kekacauan.

Golongan muda (Wikana, Soekarni, Chaerul Saleh, Sutan Syahrir) mendesak agar kemerdekaan segera diproklamasikan tanpa campur tangan Jepang.

16 Agustus 1945 → Terjadi Peristiwa Rengasdengklok, di mana Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok oleh para pemuda agar segera menyatakan kemerdekaan.

Malam harinya, setelah kembali ke Jakarta, para tokoh berkumpul di rumah Laksamana Tadashi Maeda untuk menyusun naskah Proklamasi.

Naskah ditulis oleh Soekarno, diketik oleh Sayuti Melik, dan ditandatangani Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Proklamasi Kemerdekaan

  • Tanggal: Jumat, 17 Agustus 1945
  • Waktu: Pukul 10.00 WIB
  • Tempat: Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta
  • Tokoh utama: Ir. Soekarno (membacakan teks), Drs. Moh. Hatta (mendampingi)

Acara berlangsung sederhana:

  • Pembacaan teks Proklamasi oleh Soekarno.
  • Pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief Hendraningrat, dibantu Suhud.
  • Lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan.

Peristiwa ini menjadi tonggak lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Setelah Proklamasi

18 Agustus 1945: PPKI mengesahkan UUD 1945, menetapkan Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden.

Dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai parlemen sementara.

Namun perjuangan belum selesai, karena Belanda berusaha kembali menjajah Indonesia dengan membonceng Sekutu.

Terjadi pertempuran besar:

  • Pertempuran Surabaya (10 November 1945) → simbol heroisme rakyat (Hari Pahlawan).
  • Bandung Lautan Api (Maret 1946).
  • Medan Area, Pertempuran Ambarawa, dll.

Diplomasi Internasional

Selain perjuangan bersenjata, bangsa Indonesia juga berjuang melalui diplomasi:

  • Perjanjian Linggarjati (1947)
  • Perjanjian Renville (1948)
  • Perjanjian Roem–Royen (1949)

Akhirnya, melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda, pada 27 Desember 1949, Belanda secara resmi mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS). Setahun kemudian, RIS bergabung kembali menjadi NKRI (17 Agustus 1950).

Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 bukan hadiah dari Jepang, melainkan hasil perjuangan panjang rakyat Indonesia selama berabad-abad melawan penjajahan. Proklamasi hanyalah puncak dari perjuangan panjang yang dipersiapkan oleh generasi bangsa, dengan pengorbanan darah, jiwa, dan raga.


Red.Dinny

Posting Komentar untuk "Sejarah Kemerdekaan Indonesia"